Posted by : Sanguine bercerita tentang hidup
Kamis, 25 Oktober 2012
Gangguan reproduksi
Dipengaruhi oleh
hormonal. Lingkungan, Genetik /Anatomi, Penyakit
Indiktaor gangguan Reproduksi adalah usia pubertas. Siklus birahi
dengan indicator saat estrus pertama kali, keteraturan siklus, lam siklus,
kualitas. Pengaruh pakan adalah apabila terlalu banyak akan terjadi obesitas,
pada sapi dara menggganggu perkembangan sedangkan pada sapi dewasa kan
mengganggu ovulasi.
Foto penulis saat pengamatan di tapal kuda, penulis tampak sedikit setres gara gara kebanyakan tugas.
Devisiensi vitamin
dan mineral
Kekurangan vitamin A akan menyebabkan abortus, bayi lemah, dan
mati. Kekurangam vitamin ADE akan menyebabkan anestrus, irregular estrus,
rotensio secundinae, kekurangan p adalah hypofungsi ovary, anestrus , pubertas
terlambat. Kekurangan Mn adalah birahi leah / tidak birahi, kekurangan cu,Fe,
CO, kegagalan birahi , lambat pubertas, kekurangan yodium menyebabkan lahir
lemah, premature, mati
ABNORMALITAS OVARIUM
Hypoplasi
Corpus luteum
persisten ---------------
Anestrus
Kista ovary
Nimpomania
Freemartin
Pyometra
Pseudo pregnancy
Kegagalan structural
-
Mesonepric
cyst
-
Uterus
unicornis
-
Double
cervix
-
Tubal
adhesions
-
Hydrosalphinx
-
Occluded
uterine horns
Fungsional
-
Cystic
ovary
-
Abnormal
cervical and tubal secretion
-
To
early insemination
-
Error
in estrus determination
Embryonic mortality
Fetal mortality
Teknis diagnosis berdasarkan hari umur bunting
1.
18-
24 hari tidak terjadi estrus kembali
2.
18-24
korpus luteum persisten
3.
22-26
milk atau plasma progesterone assay
4.
30-65
palpasi kantung amnion
5.
35-90
disparitas tanduk uteri dan fluktuasi isi uterus
6.
35-90
palpasi alanto korion dan membrane slip
7.
70 –
lahir palpasi karunkula
8.
90-
fremitas arteri uterine media pada uterus bunting
9.
150
– lahir fremitas arteri uterine media pada uterus non bunting
CARA PENENTUAN BUNTING
-
PALPASI
-
USG
-
Askultas
Statoscope
-
Penggunaan
radiografi
-
Pemeriksaan
antigen embrio
Cara pemeriksaan
-
Eksternal
Birahi tidak kembali
Tinju Perut sebelah kanan
Asimetris perut
dari belakang
Ambing membesar
Ligamenta
Ischiadica & iliaca kendor
Kebengkaan vulva
-
Internal
Eksplorasi rektal
Alat bantu
Assay progesterone
Estron Sulfat
Immunolgis
Radiografis
Cuboni
Sitologi Vagina
& Biopsi Vagina
Distokia maternal
-
Penyempitan
saluran kelahiran
Penyempitan rongga pelvis
Pembukkan servix tidak sempurna
Obstriksi vagina oleh vesika urine penuh
Distokia Fetal
-
Tidak
tergantung situs, posisi, habitus
-
Tergantung
situs, posisi, habitus
Target palpasi rektal
-
Ovarium
: korpus luteum
-
Asimetri
cornua uteri
-
Kantung
amnion dan cairanya
-
Placentome
-
Fetus
atau bagian organ & ekstremitas
-
Fremitus
( arteri Uterina Media )
Tujuan Palpasi Rektal
1.
Inseminasi
buatan
2.
Diagnose
kebuntingan
3.
Embrio
transfer non bedah
4.
Pengujian
status reproduksi sebelu dilakukan breeding
5.
Diagnose
klinik penyakit pada ovarium dan infeksi uterus
Faktor penunjang proses partus
1.
Kekuatan
kontraksi,uterus, otot abdomen & diafragma
2.
Fetus
3.
Saluran
kelahiran dan alt kelamin
Kekuatan
kontraksi Uterus, Otot abdomen dan diafragma
-
Progesterone
turun
-
Estrogen
naik 90 % kontraksi myometrium
-
PGF2
naik menyebabkan kelahiran
-
Oxcytosin
naik
-
Kontraksi
uterus
FETUS
Peran ke 2 bila tidak ada regangan anak
Stadium Kelahiran
-
Stadium
persiapan
-
Pengeluaran
fetus
-
Stadium
pengeluaran plasenta
Stadium persiapan
2- 6 jam
Kontraksi abdomen & uterus
Isi kandungan terdorong ke servix
Stadium penegluaran Fetus
Lama : 0,5 – 1 jam pada sapi, 10 –
30 menit pada kuda, 1- 4 jam ( Babi )
Allantochorion pecah
Sembulan kantong amnion yang berisi
fetus
Fetus tersembul keluar
Stadium pengeluaran Plasenta
Lama 4- 8 jam
Degenerasi vili plasenta
Mengejan akibat peristaltic usus +
kontraksi abdomen untuk keluarkan
plasenta
Tali pusar putus, vol turun
Kontraksi uterus, plasenta
menggantung
Anastesi kebuntingan
Kepentingan klinis yang perlu
diketahui
1.
Kuasnya
paparan
2.
Kecepatan
onset of action
3.
Duration
of action
4.
Effect
pada pembuluh darah lokal
5.
Iritasi
lokal dan kebengkaan
Macam macam obat anastesi
1.
Lidocaine
2.
Bupivacaine
3.
Mepivacaine
4.
Prilocaine
Anastesi
lain
Proparacaine
Procaine
Cocaine
METODE ANASTESI
1.
Anastesi
Permukaan
2.
Anastesi
Intrasynovial
3.
Anastesi
Infiltrasi
4.
Anastesi
Spinal
-
Anastesi
Epidural dan spinal
Reablok tergantung pada
-
Tempat
injeksi pada umumnya
-
Posisi
hewan
-
Pengambilan
anestesi dari canal
Tergantung pada umur, kondisi, aliran darah dll
Bahaya dari blok spinal dan epidural
1.
Ifeksi
2.
Iritasi
3.
Hypotensi
4.
Paralisis
respirasi
DISTOKIA
TEKNIK DIAGNOSA REPRODUKSI, KLASIFIKASI BERDASARKAN CARA PERIKSA
DAN PENYEBAB
CARA PENANGANAN
|
PENYEBAB
|
a.
Eksternal
1.
Birahi
yang tidak kembali
2.
Ambing
membesar
3.
Vulva
membengkak
4.
Tinju
perut bagian kanan
5.
Asimetris
perut dari belakang
b.
Internal
Eksplorasi rektal
c.
Alat
bantu
-
Assay
progesterone
-
Sitology
vagina dan biopsi vagina
-
Radiografi
-
Immunologi
-
Cubboni
-
Estron
sulfat
|
a.
Distokia
Maternal
penyempitan saluran kelahiran
-
Penyempitan
rongga pelvis
-
Pebukaan
servik tidak sempurna
-
Obstruksi
vagina oleh vesika urin penuh
salah latak Uterus
-
Hernia
uteri
-
Torsio
uteri
ketidak mampuan pengeluran fetus
-
Inertia
uteri primer & Inertia uteri sekunder
b.
Distokia
fetal
-
Tidak
tergantng situs, habitu, posisi
-
Tergantung
situs, posis, habitus
-
Kematian
fetus dalam uteus mumifikasi dan materasi fetus
|
BATASAN PENENTUAN KEBUNTINGAN DAN KELAHIRAN
-
Umur
kebuntingan
-
Lama
proses kelahiran pada fase I,II,III kelahiran
-
Posisi
dan letak fetus yang sering dijumpai
-
Ukuran
penampang fetus
Faktor penyebab kesulitan kelahiran
-
Berat
lahir pedet
-
Area
pelvis induk
-
Lama
kebuntingan
-
Jenis
kelamin pedet
-
Ketidak
mampuan perkembangan pedet
-
Kondisi
tubuh induk saat melahirkan
-
Abnormlitas
profil hormone pada waktu melahirkan
-
Presentasi
abnormal anak / pedet saat lahir
PENYEBAB UTAMA DISTOKIA
-
Disproporsi
-
Berat
Badan
-
Ukuran
Pelvis
ISTILAH DISTOKIA
Situs / Presentasi merupakan
hubungan antara sumbu longitudinal fetus dengan saluran kelahiran anak
Posisi merpakan kedudukan permukaan
kolumna vertebralis anak terhadap saluran kelahiran induk
Habitus / Posture : Penyimpangan
karena adanya penekukan atau rentangan anggota gerak maupun kepala leher
DISTOKIA
MATERNAL
4 Penyebab
Utama
1.
Penyempitan
saluran kelahiran
-
Penyempitan
rongga pelvis
-
Servix
tidak membuka sempurna
-
Ringwomb
-
Cystocele
Vagina
-
Tumor
-
Labia
Vulv sebagian tertutup
2.
Torsio
Uteri
3.
Salah
letak Uterus Bunting
4.
Kekurangan
Tenaga Pengeluaran Fetus
GANGGUAN REPRODUKSI POSTPARTUM
KELAHIRAN
-
Dystocia
-
Janin
kebesaran
-
Malposisi
Janin
-
Uterine
inertia
-
Obstruktif
Distosia
PUERPURIUM
Perubahan yang terjadi setelah hewan
melahirkan sampai mengalami birahi kembali dalam keadaan normal.
Perubahan yang
terjadi selama Puerpurium adalah
kembalinya aktivitas ovarium normal ( 3- 4 minggu ), penyusutan Rahim (
25 – 35 hari ), regenerasi endometrium ( 50 – 60 hari ), penghapusan
kontaminasi bakteri ( 4 – 5 minggu ).
1.
REGENERASI
ENDOMETRIUM ( 7 Minggu )
-
Setelah
mengeluarkan Plasenta
-
Crypta
di endometrium menjadi lebih pendek
-
Uterus
mengalami penyempitan pembuluh darah
2.
Involusi
Uteri ( 60 hari )
Involusi dari uteri yang lebih kecil menjadi ukuran normal. Terdiri
untuk
-
Regenerasi
epietel endometrium
-
Lebih
kecil dari myometrium
-
Lebih
kecil dari Rahim Vesel darah
3.
Estrus
Post Partum ( 30 – 70 hari )
-
Regresi
Corpus Graviditatum
PATHOLOGI PERIPARTUM
1.
MILK
FEVER
2.
ACETONAMIA
3.
PARAPLEGIA
POSTPARTUM
4.
PARALISA
POSTPARTUM
5.
PUERPERAL
TETANY
PATHOLOOGI POSTPARTUM
1.
DYSTOKIA
2.
PROLAPSUS
UTERI
3.
PYOMETRA
4.
METRITIS
5.
PROLAPSUS
VAGINA
6.
ROTENSIO
SECUNDINAE
Batasan batasan
penetuan kebuntingan dan kelahiran
1.
Usia
kebuntingan
2.
Lama
proses kelahiran pada fase I,II,III kelahiran
3.
Posisi
dan letak fetus yang serung dijumpai
4.
Ukuran
penampang fetus
Karena sumber
yang penulis baca berbelit belit terpaksa penulis mesti menuliskan lagi
Distokia Maternal dan Distokia Fetal biar lebih ingat lagi.
Distokia
Maternal
-
Penyempitan
saluran kelahiran
1.
Penyempitan
Rongga Pelvis
2.
Penutupan
servik yang tidak sempurna
3.
Ringwomb
4.
Cystocele
Vagina
5.
Tumot
( Neoplasma )
6.
Labia
vulva sebagian tertutup
Distokia
Fetal
Letak Muka :
Fetus dalam kandungan dengan kedua kaki kedepan lurus dan masuk ke ruang
pelvis, kepala fetus diatas kedua kaki dan punggung foetus terletak diatas
kedua kaki, dan punggung fetus dekat punggung induk
Letak Belakang
: fetus dalam kandungan dengan posisi kaki belakang lurus masuk ke rongga
pelvis, letak kepala fetus terletak diatas kedua kaki dan punggung fetus dekat
punggung induk
Kelainan Letak
Fetus
-
Letak
Muka dengan kedua kaki tidak terentang lurus ke pelvis
-
Letak
muka dan kedua kaki terentang lurus ke pelvis, tetapi kepala menoleh kekanan
atau kekiri
-
Latak
belkang dengan kedua kaki terentang lurus ke pelvis dan kepala ke belakang
1.
ROTENSIO
SECUNDINARUM
Plasenta
tidak keluar disebabkan karena disfungsi myometrium, gangguan pelepasan
secundinae, tidak terlepasnya hubungan plasenta anak dan induk, gangguan
secundinae, infeksi bakteri, kontraksi uterus lemah
2.
PROLAPSUS
VAGINA
Vagina
bagian dalam ikut keluar
3.
PROLAPSUS
UTERI
Mukosa
uterus keluar dari badan melalui vagina secara total adapula yang sebgian
4.
PYOMETRA
Merupakan
perunbahan hormonal dan structural di dinding Rahim
5.
TORSIO
UTERI
Uterusnya
terputar atau istilah jawanya “melunter”
Gestation dan Parturation
Gesattion diawali dengan proses
fertilisasi dan diakhiri dengan kelahiran fetus
Gestasi terdiri atas 3 kelas :
-
Periode
ovum
Periode dari fertilisasi sampai implantasi
-
Periode
Embryo
Periode dari implantasi sampai organ viscera terbentuk
-
Periode
Fetus
Periode dari organ viscera terbentuk, ekstremitas sampai partus /
kelahiran
PLASENTA
Adalah jaringan ikat antara embrio
dengan induk yang berfungsi sebagai tempat pertukaran nutrisi
Fungsi plasenta :
-
Sebagai
barrier ( mencegah bercampurnya darah induk dengan darah fetus
-
Suplai
makanan / nutrisi dari Induk Ke fetus
-
Tempat
keluarnya sisa metabolism fetus ke induk
-
Sebagai
kelenjar endokrin
-
Immune
protection
JARINGAN EKSTRA EMBRIONAL
-
Khorion
-
Allantois
-
Amnion
Plasenta tersiri dari
1.
Plasenta
maternal : endometrium ( carancula )
2.
Plasenta
foetalis : Thropoblast
TIPE PLASENTA
-
Difusa
Pada kuda dan babi dengan ciri vili korion halus, menyebar merata, perlekatan
dengan endometrium diseluruh korion
-
Kotiledonaria
Pada ruminansia
Vili korion berkelompok yang akan berlekatan dengan karankula
endometrium
-
Zonaria
Pada Karnivora
Pengelompokan vili korion terdapat pada sepertiga tengah
-
Discoidal
Vili korion terletak di tepi seperti cakram
Pada manusia dan rodentia
STRUKTUR HISTOLOGI DARI PLASENTA
-
Epiteliokorial
Pada babi dan kuda , epitel induk bertemu dengan epitel fetus
-
Sindesmokorial
Pada Ruminansia
Epitel fetus akan bertemu dengan jaringan ikat pada induk
-
Endoteliokorial
pada karnivora
Epitel fetus bertemu dengan endotel dari induk
-
Hemokorial
Pada manusi dan rodentia
Epitel fetus bertemu dengan darah induk
EXAMINE OF
GESTATION IN FARM ANIMAL
-
Clinical
Visual inspection
Rektal palpation
-
Laboratory
Hormone examination
USG
RADIOGRAFI
IMUNOLOGY
semoga bermanfaat baik untuk kita maupun untuk masyarakat luas