Posted by : Sanguine bercerita tentang hidup Kamis, 28 Juni 2012

            "Dunia bukanlah tempat bagi peratap yang terus terusan mengeluh dan minta dikasihani" nampaknya kata kata itu cukup menampar saya. membiarkan mengalir begitu saja tanpa sebuah usaha. say tersadar bahwa apa yang saya lakukan adalah salah, maka saya mengubah pola pikir saya. saya tidak mau diam terinjak oleh kerasnya dunia. saya juga tidak mau kegagalan terus menghujat saya. 

           Seiring bertambahnya usia dan pola pikir saya yang semakin ciamik, saya selalu mempersiapkan sesuatu dengan usaha yang maksimal, bisa dikatakn jika harga sesuatu yang saya inginkan adalah 100 maka persiapan dan usaha yang saya lakukan adalah 99 persen dari harga tersebut. dengan kondisi seperti ini saya yakin bahwa usaha saya kali ini akan berhasil, tapi apa?? ternyata tidak, nampaknya kegagalan masih senang menghampiri saya.
            Kebingungan datang bagai angin puting beliung yang menghempaskan saya kesana kemari, di tengah kebingungan yang saya alami, tiba tiba saya teringat perkataan guru saya saat akan menjalani UN SMP, beliau berkata bahwa usaha itu 25 % sedangkan 75 % itu milik Tuhan. dulu saya sedikit tidak percaya, saya mengandalkan otak, saya melupakan kekuasaanya. ternyata itu benar, teman saya yang rajin "tirakat" ya usaha pastilah tapi tak sekeras saya bahkan bisa dibilang dia ada diposisi "underdog" tapi ternyata dia malah keluar sebagai juara untuk nem tertinggi. saya sangat terpukul saat itu. beberapa hari kemudian saya mengucapakn terimakasih kepada guru saya karena telah memberikan pedang untuk melawan ujian.

           Sejak saat itu saya percaya dengan kekuatan tuhan, saya telah banyak membuktikan, tapi satu tahun ini saya telah melupakan bahwa sebenarnya saya punya pedang untuk menghunus kerasnya persaingan, hanya satu kata " Tuhan "

Itali membuat saya sadar, bahwa tidak selamnya tim Underdog akan kalah dalam persaingan, dan tidak selalu tim yang sudah memiliki persiapan 90 % akan menang, Jerman adalah unggulan saat itu, tapi Itali adalah pemenang.  Mungkin Itali menang karena prandelli rajin beribadah ke Gereja, dan tidak banyak sesumbar mengenai kekuatan. ada lagi cerita, teman saya SMA dulu dia tidak pernah belajar, bahkan super duper males, kerjaanya main, balapan motor, dan hal hal lain yang nggak jelas. tapi betapa kagetnya saya, setelah lulus SMA eh ternyata dia ketima di Pend. Dokter UNEJ, saya tidak tahu sebesar apa usaha dia , tapi yang saya tahu, semenjak memasuki kelas XII dia rajin sholat duha, sedekah , amalan amalan sunah lain. 
mengingat ngingat masa lalu inilah yang saya lakukan sekarang. sebesar apapun usaha yang telah kita bangun akan rusak ketika Tuhan tidak mengizinkan. makanya banyak berdoa, jangan sombong, dan meremehkan. seberat apapun ujian atau kenyataan kita harus tetap yakin bahwa ada Tuhan yang akan membantu kita, ketika anda rajin beribadah, ketidakbisaan akan menjadi pedang, anda tetap boleh mengharap keberhasilan. tapi ketika anda melupakan Tuhan, dan anda melupakan Usaha, apa yang akan anda harapkan???

           yang jelas saat ini saya percaya usaha cukup 25 % dengan maksimal dan 75 % doa dengan maksimalkan pula. 
             Tambahan, ini adalah kutipan yang saya ambil dari status seseorang yang bernama "anom harya wicaksana" karena memang bagus kata katanya meskipun beliau juga mengutip dari seseorang,
" Tuhan memiliki 3 cara untuk menjawab doa kita, 1. IYA, Tuhan mengabulkan keinginan kita. 2. Tidak, Tuhan berikan yang lebih baik buat kita. 3. Tunggu, Tuhan berikan yang terbaik"
tapi untuk yang nomer 3 ini saya agak kurang setuju, kenapa ?? karena makna menungggu menurut saya adalah tuhan menginginkan kita sabar dan tuhan akan mengabulkan pada saatnya nanti. Tuhan juga menginginkan kita untuk terus mencoba.

" saya tidak pernah GAGAL, saat saya mengalami kegagaln, saya sebenarnya telah SUKSES menemukan satu lagi formula yang tidak tepat"  
ini adalah komentar dari Thomas Alfa Edison mengomentari ribuan kali pengalaman kegagalanya.

{ 2 komentar... read them below or Comment }

  1. aku suka..
    dan anda pernah menceritakan ini, dan saya masih mengingatnya pula hingga detik ini... dan saya juga masih cukup kuat untuk menjadikannya acuan..
    terima kasih,
    saya merasa bahwa ternyata saya tidaklah salah jika berfikir seperti itu...:)
    suwuuunn mbak...hehe :)

    BalasHapus

Powered By Blogger

Pengikut

My Home

Jln. Bengawan Solo no.93 RT.02 RW.01 Kanor Bojonegoro

About Me

Min Rohmatillah, biasa dipanggil Iin, Lahir di Bojonegoro 14 Juni tahun 1993. TK ABA, MI ALFALAH, SMP N 1 SUMBERREJO, SMA N 1 BOJONEGORO, Dokter hewan yang menyukai design grafis. Punya Motto Good No God = 0, dan punya mimpi jadi dokter hewan ditengah hutan pulau Borneo (doain bisa ya..). u can follow my instagram @min_rahmatillah to watch my galery

Copyright © Min Rahmatillah -Black Rock Shooter- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan