Posted by : Sanguine bercerita tentang hidup
Jumat, 30 Januari 2015
Zaman
yang serba modern ini sedikit banyak telah mengubah gaya hidup masyarakat tidak
terkecuali di Indonesia. Salah satu bentuk perubahan pola hidup yang ada
dimasyarakat adalah trend memelihara satwa langka. Trend memelihara satwa
langka ini mulai ramai dikhalayak sekitar 3 tahun terakhir. Kemajuan teknologi
merupakan salah satu faktor yang mendorong adanya perubahan tersebut. Hanya
dengan duduk santai seseorang dengan mudah mendapatkan hewan langka yang
diinginkan seperti burung hantu, buaya, orangutan, bahkan harimau.
Setiap mahluk
hidup memiliki hak untuk melangsungkan kehidupan dan didayagunakan untuk kepentingan
kemaslahatan manusia. Memperlakukan satwa langka dengan baik, dengan jalan
melindungi dan melestarikanya guna menjamin keberlangsungan hidupnya hukumnya
adalah wajib. Dalam dunia kedokteran hewan dikenal Five freedom untuk mengakkan kesejahteraan hewan (Animal Welfare). Five freedom tersebut
berisikan :
1.
Freedom from
hunger and thirst (bebas dari rsa haus dan lapar)
2.
Freedom from
discomfort (bebas dari rasa tidak nyaman)
3.
Freedom from
pain, injury, and disease ( bebas dari rasa sakit, cedera, dan penyakit)
4.
Freedom to
behave normally (bebas untuk mengekspresikan perilaku alami)
5.
Freedom from
fear and distress (bebas dari rasa takut dan tekanan)
Kondisi
yang terjadi dimasyarakat beda adanya. Mereka menganggap hewan langka seperti
hewan kesayangan. Secara kasat mata memang terlihat baik – baik saja, akan
tetapi jika ditilik kembali, permasalahan yang begitu rumit akan bermunculan.
Poin – poin yang telah disebutkan diatas hanya sebagian kecil yang telah terpenuhi. Seperti pemenuhan
kebutuhan dasar misalnya, pemilik setiap hari memberi makan hewan liar
kesayanganya, tidak pernah telat, bahkan harga makanan satwa lebih mahal
daripada harga makanan untuk pemiliknya. Pemilik rela tidak makan asal satwa
langka kesanyanganya makan. Kemudian yang menjadi pertanyaan apakah pakan yang
diberikan sudah benar?? Orangutan yang biasanya makan buah-buahan kini
diberikan roti, orangutan yang biasanya makan sendiri, kini makan disuapin si
pemilik. Hal – hal kecil seperti ini tanpa disadari telah menyakiti satwa liar
yang telah berubah menjadi hewan “kesayangan”. Sistem pencernaan antara satwa
liar tidak bisa disamakan dengan manusia yang bisa makan segala. Tidak semua
yang bisa dimakan manusia bisa dimakan oleh satwa liar bahkan semua binatang.
Pada
poin freedom from discomfort (bebas
dari rasa tidak nyaman) apakah pemilik mampu menjamin satwa “kesayangan” nya bebas dari rasa tidak
nyaman? Bagaimana pemilik bisa mengetahui bahwa satwa yang dipelihara merasa
tidak nyaman jika pemilik benar-benar tidak memahami satwanya. Terkadang
pemilik lupa bahwa hewan langka yang kebanyakan adalah hewan liar, pemilik
mengajak bermain seolah hewan tersebut adalah hewan kesayangan seperti anjing
dan kucing, perlahan sifat alamiah dari si hewan akan memudar.
Poin
yang paling ditekankan adalah Freedom to
behave normally (bebas mengekspresikan perilaku alalmiah). Poin ini menjadi
penting karena pada satwa langka yang kebanyakan adalah satwa liar memiliki
habitat yang beda dan jauh dari keramaian. Kebanyakan dari satwa langka tinggal
dihutan yang masih perawan, sehingga akan kaget melihat tempat tinggal yang
bisa jadi pemilik tidak menuesuaikan dengan kondisi diamana satwa tersebut tinggal.
Selain itu untuk regenerasi, satwa langka tersebut membutuhkan pasangan, bila
pemilik tidak peka maka pemilik telah melanggar five freedom pada poin Freedom
to behave normally. Jangan sampai apa yang telah menjadi niatan baik dari
pemilik justru menjadi penjara bagi satwa langka yang dipelihara.
Poin
yang tak kalah penting adalah Freedom
from fear and distress ( bebas dari rasa takut dan tekanan). Berbeda dengan
pet animal (hewan kesayangan), satwa langka yang kebanyakan satwa liar memilik
sifat alamiah liar akan menimbulkan polemik tersendiri jika dipelihara. Pada saat
hewan dalam kondisi tidak nyaman atau tertekan, sifat alamiah dari hewan
tersebut akan keluar, dan pada kondisi ini jelas akan mengancam keselamatan
dari pemilik. Hewan bisa menyerang pemilik dan bahkan tidak mengenal siapa
pemiliknya. Tak heran jika banyak kejadian seperti di kebun binatang, keeper
yang sangat dekat dengan hewan liar justru menjadi korban, bahkan berujung pada
kematian. Hal inilah yang harus dipahami oleh pemilik, bukan saja pada hukum
pidana yang melarang memelihara hewan langka, akan tetapi juga memperhatikan
keselamatan dari pemilik.
Freedom
from pain, injury, and disease (bebas dari rasa sakit, cedera, dan penyakit)
seharusnya menjadi poin yang menjadi pertimbangan pemilik untuk menjadikan
satwa langka menjadi hewan peliharaan. Hampir sebagian besar penyakit yang
diderita oleh hewan langka bersifat zoonosis, dan banyak sekali penyakit
zoonosis asal hewan langka yang belum diketahui. Sehingga pemilik harus
benar-benar waspada dan menjaga kebersihan agar tidak tertular. Apakah pemilik
telah benar-benar faham akan kondisi tersebut?
Akibat yang
ditimbulkan karena kesalahan manusia dari memelihara satwa langka seperti
harimau, badak, gajah dan orangutan, serta berbagai jenis reptil, mamalia, dan
aves terancam punah. Memelihara satwa langka terlanjur menjadi trend masa kini.
Siapa yang harus disalahkan? Tidak perlu saling menyalahkan karena hal ini
menjadi PR kita bersama. Bagaimana pemerintah, pemerintah daerah, masyarakat, dokter
hewan, aktivis konsevasi bahkan tokoh agama bekerja sama untuk satu tujuan
meluruskan bahwa tindakan memelihara hewan langka adalah tindakan yang salah
Tuhan
menciptakan satwa langka tersebut untuk menjaga keseimbangan ekosistem bukan
sebagai hewan kesayangan yang bisa diajak untuk bermain bahkan untuk
dieksploitasi. Sejatinya manusia terlahir untuk bisa menjaga keseimbangan
ekosistem dan kelestarianya sehingga tidak terjadi kerusakan. Tidak memelihara
hewan langka dan tidak menjadikan hewan tersebut sebagai hewan kesayangan
merupakah satu langkah kecil untuk turut andil dalam menjaga keselamatan hewan.
NB : sorry ya gan kalo artikelnya gak bagus, ini pernah saya ikutin essay competition tapi gagal (hahah) kalo mampir kesini boleh dah kasih komentar. Thanks :D