Posted by : Sanguine bercerita tentang hidup
Rabu, 06 Juni 2012
Sistem Pencernaan
Proses pencernaan
meliputi penguraian bahan makanan,dicerna, diserap, dan dimanfaatkan jaringan
tubuh. Proses pencernaan terjadi secara mekanik, enzimatik ( kimiawi ), dan
fermentative. Alat pencernaan ( mulut – anus ) berfungsi sebagai :
-
Ingesti
-
Mengunyah
-
Digesti
-
Mengeliminasi
System digesti sendiri bekerja dengan
proses menghancurkan bahan makanan,
bahan makanan menjadi senyawa sederhana, lalu senyawa tersebut diserap oleh
tubuh, yang akhirnya menjadi sumber energy.
Saluran pencernaan terdiri atas :
1.
Bagian
yang mengambil dan memasukan makanan , yaitu rongga mulut, gigi, lidah
2.
Bagian
yang mendorong makanan dan mulai mengubahnya, yaitu : pharynx, oesophagus,
lambung
3.
Bagian
tempat absorbsi, yaitu : intestinum tenue ( duodenum, jejunum dan ileum )
4.
Bagian
yang melepaskan sisa makanan, yaitu intestinum crissum dan kloaka dengan lubang
beberapa anus
Kelenjar
pencernaan terdiri atas kelenjar ludah, hepar dan pancreas.
1.
Mulut
Mulut digunakan
untuk :
-
Mengunyah
makanan dan mencampurnya dengan saliva.
-
Mulut
juga berfungsi sebagai alat prehensi.
2.
Gigi
Pada umumnya
gigi terdiri atas :
-
Gigi
paling depan ( gigi seri )
-
Gigi
taring ( dens caninus )
-
Gigi
premolaris ( dens premolaris )
-
Gigi
molaris ( dens molaris )
3.
Lidah
Lidah berfungsi
sebagai alat prehensi dan sebagai alat bantu pengunyah makanan.
4.
Pharynx
Pharynx adalah
saluran untuk makanan dan udara dilapisi oleh membrana mucosa dan dikelilingi
oleh otot.
Lubang-lubang
yang ada pada pharynx : cavum oris, dua buah nares posterior, dua buah tuba eustachii,
oeseophagus dan larynx.
5.
Oesophagus
merupakan lanjutan pharynx, membentang dari
pharynx ke cardial lambung tepat di sebelah caudal diaphragma.
6.
Lambung
Pada non ruminansia lambung di belakang
diaphragma ; memisahkan antara cavum thoracalis dan cavum abdominalis.
Pada ruminansia : Rumen, Reticulum, omasum,
abomasum
-
Rumen,
merupakan kantong muskuler besar yang membentang dari diaphragma ke pelvis
mengisi hampir seluruh ruangan pada sisi kiri cavum abdominal reticulum.
-
Reticulum,
merupakan bagian lambung paling cranial → sarang lebah → karena dindingnya
dilapisi oleh membran mucosa yang mengandung banyak gerigi – gerigi. Letak
reticulum menempel pada diaphragma.
-
Omasum,
letaknya sebelah kanan rumen dan reticulum, tepatnya di belakang hepar
-
Abomasum
(lambung berkelenjar), terletak di sebelah ventral omasum membentang ke caudal
di sisi kanan rumen. Ujung caudal abomasum dibatasi sphincter yaitu pylorus
yang memisahkan lambung dari intestinum tenue.
7.
Intestinum
tenue
dibagi 3 : -
duodenum
-
jejunum
-
ileum
8. Duodenum :
bagian pertama Intestinum tenue, dihubungkan oleh mesenterium pendek yakni :
mesoduodenum
9. Jejunum
10. Ileum : bagian
intestinum tenue paling caudal
11. Intestinum
crassum
terdiri atas :
cecum (kantung buntu) dan colon yang berakhir sebagai rectum dan anus.
Pada manusia makanan yang masuk dalam mulut
dicerna melalui potongan-potongan kecil dan gigi (mekanis) yang terdiri atas
pemecahan secara kimia (pencernaan).Saat berada di mulut, kelenjar saliva akan produksi
saliva yang diatur oleh sistem syaraf.
Saliva dibagi
terdiri atas :
1.
molekul
KH. Protein yang disebut musin dengan musin mudah ditelan
2.
amilase
(ptialin) yaitu enzim pencerna pati yang mengkatalis hidrolisis pati melalui
gula.
Makanan yang
ditelan → pharynx → ke oesophagus → lambung
Organ – Organ
Tambahan Untuk Digesti
- Glandula Sali varius (kelenjar ludah) → 3 pasang kelenjar
1.
glandula parotidea
2.
glandula mandibularis
3.
glandula sublingualis
- Pancreas
suatu kelenjar tubula alveolaris complex
bersifat endokrin dan eksokrin
Insulae langer hansi → hormon insulin
- Hati
Ruminasi
(pemamah biak)
Ada sedikit
perbedaan system pencernaan antara ruminansia dengan mamalia lain, ini
disebabkan ruminansia memiliki lambung majemuk.
Ruminansi adalah
proses yang memungkinkan hewan mencari makanan dan menelan cepat kemudian
dikunyah
Ruminasi
terdiri dari:
Regurgitasi : mengembalikan makanan ke mulut
Remastikasi : mengunyah kembali
Reinsalivasi : mencampur lagi dengan ludah
Redeglutisi : menelan kembali makanan
System
Pencernaan Pada Unggas
Mulut dan Pharynk
Paruh dan lidah → pengambilan dan penelanan
pakan + air
Kelenjar ludah pada unggas mensekresikan
air liur dan mukosa yang berfungsi sebagai pembasah dan pelumas makanan.
Pada saat makan, produksi air liur
meningkat.
Oesophagus dan tombolok
Oesophagus sebagian besar unggas relatif
panjang dari terminal kaudal pharynk → sampai proventrikulus
Tembolok →
banyak mengandung kelenjar mukosa yang mensekresikan cairan yang berfungsi sebagia
pelumas makanan yang masuk.
Fungsi utama tembolok → sebagai penyimpan
makanan sementara sebelum dicerna.
Fungsi empedal : untuk menghancurkan dan menggiling makanan kasar (memperkecil partikel) dari empedal
bergerak melalui lekukan yang disebut duodenum
yang sejajar dengan pankreas.
Fungsi pankreas : menghasilkan getah pankreas dalam jumlah banyak
yang mengandung enzim amiloletik, lipoletik,
proteolitik.
Enzim-enzim menghidrolis pati, lemak, protease dan pepton.
Bahan makanan bergerak ke usus halus, dengan mengeluarkan :
getah usus → erepsin (enzim proteolitik)
↓
menyempurnakan pencernaan protein dan asam
amino
Dan memecah gula diubah di sakarida ke dalam gula – gula sederhana
(monosakarida) yang dapat diasimilasi oleh tubuh. Penyerapannya dilaksanakan
melalui villi usus halus.
Usus halus
Unggas (ayam dewasa) panjang usus halus ± 120 cm
dibagi menjadi 3 bagian :
- duodenum
-
jejunum
-
ileum
cairan duodenum berwarna kuning pucat mengandung :
cairan
lendir
Elektrolit
enzym-enzym
Pankreas dibagi menjadi 2 bagian :
Endokrin terdiri dari pulau Langerhans yang menghasilkan insulin ke
dalam peredaran darah.
Eksokrin
bagian ini membuat cairan pankreas yang akan dialirkan kedalam doudenum, yang
mengandung enzim protease, amilase dan lipase.
Gambar Saluran Pencernaan Pada
Hepar
Fungsi
hepar adalah sebagai berikut :
1.
sekresi
empedu
2.
metabolisme
karbohidrat dan lemak
3.
detoksikasi
zat-zat berbahaya bagi tubuh
4.
menyimpan
beberapa vitamin
5.
destruksi
sel-sel darah merah
6.
pembentukan
protein darah