Posted by : Sanguine bercerita tentang hidup
Sabtu, 09 November 2013
Bukankah
Tuhan senantiasa bersama kita? Setiap laku, setiap ucap, setiap kejahatan, dan
setiap kebaikan tidak ada yang lepas dari pengawasanNya. Banyak diantara kita
yang seringkali melupakan kehadiranNya, dalam sehari hanya menyebut namaNya pun
mungkin tidak, apalagi mengingat KekasihNya. Sehingga orang orang seperti ini
perlu sedikit ditampar, supaya terbangun dan sadar bahwa kita hidup bukan untuk
sekedar besenang senang, tetapi ada satu hal yang menjadi tujuan utama kenapa
Allah menciptakan Manusia yaitu tidak lain adalah hanya untuk beribadah kepada
Allah.
Beribadah
disini jangan dimaknai hanya Sholat sepanjang hari, setiap jam, atau tiap
menit. Ibadah disini memilik makna yang cukup luas, Mencari Ilmu karena Allah
juga termasuk Ibadah, bahkan bekerja apabila diniati karena Allah pun disebut
Ibadah. Pengalaman spiritual ini mulai penulis dapatkan memasuki paro 2013,
merasakan benar kehadiran Allah dalam tiap laku. Perasaan ini kemudian
menjadikan untuk senantiasa mawas diri, sadar bahwa kita sedang berada dalam
pengawasanya.
Agustus
2013
Mendapatkan
kabar bahwa kosan saya mengalami kenaikan 100 %, saya yang saat itu sedang
melakukan magang belajar di Maharani zoo & Goa Lamongan, tidak lantas
bergegas mengurus kepindahan atau sekedar berkunjung menanyakan kabar. 2 minggu
telah usai, karena Lamongan berdekatan dengan kota dimana saya tinggal, saya
lebih memilih pulang daripada kembali ke Malang. Orang tua saya melarang saya
kembali kemalang, dan begitu malang memang nasib saya karena harus membayar
uang kosan penuh.
1
minggu setelah lebaran saya putuskan untuk segera bergegas kembali ke
perantauan dengan niatan mencari tempat kos yang baru. Alamakkk, kamar tercinta
porak poranda tak rupa, segera saya calling temen satu organisasi saya, dinta. Malang
masih sepi, karena masa aktif kuliah baru bulan depan dimulai. Oke, Si Dinta
ternyata telah menginjakan kaki dibumi Arema, Syukur Alhamdulillah saya bisa
mendapat tumpangan, paling nggak untuk membaringkan badan setelah seharian
diperjalanan. Allah masih sayang dengan saya, bayangkan jika Dinta Pelit dan
tidak mau memberikan tumpangan?? Bisa bisa tidur di Mushola saya. Allah mungkin
sedang menyisipkan separo hidayah kepada teman saya, selama 2 hari saya
mendapat tumpangan badan + barang gratis, nggak cuman itu si Dinta rela mondar
mandir nyariin kos, padahal bisa dibilang kami tidak terlalu dekat. Kosan dengan
harga lumayan saya dapatkan, saya kalah diperantauan, saya putuskan pulang
kekampung halaman, dan saya akan kembali untuk taklukan.
SEPTEMBER
2013
Awal
September
Karena
nganggur, saya mengisi hari dengan banyak menulis, menulis status di Facebook
dan twitter maksutnya, abang saya sering mengejek karena udah bosen lihat adek
yang ke Sembilan ini kerjaanya cuman online, tidur, makan, online, tidur. Ketawa
sendiri sih kao inget jaman jaman ini. Eitss jangan salah meskipun kerjaan saya
cuman tidur, makan, dan online, saya menghasilkan banyak tulisan yang siap
kirim. Tiap hari saya ngirim ngirim tulisan gak jelas saya ke media media kabar
yah itunganya lumayan besar sih. Saya cuman ngarep duit, tapi Allah begitu
sayang, selama saya dirumah, saya belum pernah dapet telfon atau balasan email
kalo tulisan saya dimuat. Dirumah memang benar benar dimanfaatkan, segala
kenikmatanya tidak akan pernah dirasakan diperantauan. Mulai dari tinggal
gratis, makan gratis, sampai wifi gratis.
Pertengahan
September
Good
bye Bojonegoro, Hai Malang.
Malang,
semalang nasibku, yuhu, mulai hari ini saya akan menempati kamar baru. Tak sesuai
harapan sebenarnya, tapi mau gimana lagi, nasi udah jadi bubur. Kuliah udah
dimulai, jenuh, jenuh, dan jenuuuuuh buanget. Diawal, banyak mata kuliah
kosong, tapi seminggu kemudian kuliah mengalahkan rekor tidur saya, ya seharian
nonstop, otaku dah kebakar rasanya.
Oke kita
review sebentar, masih ingetkan saya hobi ngirim ngirim tulisan gak jelas ke
media media kabar?? Disela sela jadwal kuliah yang sama nggak jelas kayak
tulisan saya, akhirnya Allah memberikan kabar baik, sebagai ganti karena saya
sabar (hahah). Seandainya matipun saya nggak mau dalam keadaan Bad mood,ahihi. Oke
tut,,,tut,,,ini bukan bunyi kentut, tapi dering tefon dari mbak Koran sindo yang
biang kalo tulisan saya dimuat, dan yang paling penting adalah mbaknya bilang
kalo segera cek saldo tabungan ya, Alhamduillah, saya lagi nggak punya duit,
mau minta orang tua juga malu, apalagi barusan minta 350 ribu buat bayar studi
profesi ke Jogjakarta. NikmatMu sungguh luar biasa, engkau menurunkan nikmat
disaat yang saat tepat dan benar benar disaat saya membutuhkan.
AKHIR
OKTOBER
“HAi
min, berita ini bener nggak??” tiba tiba muncul message dari seseorang yang
sebenere saya g kenal. Tapi karena dia ngasih kabar baik, yaaa nama saya
terdaftar disebuah pengumuman penerima beasiswa BANK ternama di Indonesia, maaf ya agak alay. Ternyata
saya tau siapa orang yang ngasih kabar. Teman satu Fakultas, dan satu angkatan
ada plusnya, dia lebih cantik dari saya. Hahah. Haduh ini rejeki apalagi ya
Allah yang telah engkau berikan kepada hamba. Jujur saya nggak ngirim berkas
karena frustasi, maklum beberapa kali mencoba peruntungan “BEASISWA” tapi
hasilnya nihil.
Back
to AWAL OKTOBER 2013
Beberapa
bulan yang lalu, tepatnya dibuan Juli, saya kehilangan HP mungil kesayangan. Oke
bukan masalah. Tapi yang jadi masalah adalah ketika Handphone baru saya
ketinggalan dirumah makan waktu mengikuti Studi Profesi Di Yogyakarta, barusan
menasehatin salah satu teman yang barusan kehilangan Hp, eh sekarang gentian saya
yang dinasehatin. Waktu sholat shubuh masuk, saya tersadar bahwa selama
kehilangan saya belum sedikitpun mengingat Allah. Dengan yakin dan mantap saya
memohon (ba’da shoat shubuh) agar Allah memberikan yang terbaik. Beberapa menit
setelah doa hp saya masih belum ditemukan.
2
jam kemudian,
Alhamduillah,
meskipun saya kehilangan hp, tapi saya bersyukur karena tidak kehilangan teman.
Selama perjalanan pulang, teman saya menghibur saya dengan candaan candaan
khas. Lalu saah satu temen saya iseng menelfon hp saya, eh ada yang ngangkat,
dan Alhamdulillah hp saya masih terselamatkan.
November
2013
Maka
nikmat yang mana yang masih kau pertanyakan?? Bukan kah Allah telah memberikan
sebaik baik anugrah?? Mungkin kita yang masih pura pura lupa. Yuk segera Banyak
banyak bersyukur.